Kamis, 23 Januari 2014

Terjebak Pada Masa Lalu


Jangan menilai seseorang berdasarkan masa silam, tetapi lihatlah pada hari ini, setiap orang mampu berubah, justru malah jauh lebih baik dari apa yang kita sangkakan.

Pernahkah kita mendapat info tentang seseorang dari seseorang juga yang sebenarnya kita  tidak meminta info apapun dari seseorang tersebut. Misal: “eh si A itu kan begini...begitu...” dan semua yang disampaikan itu semua hal yang buruk2 saja dari si A seolah2 si A ini gak ada baik/bagusnya sama sekali. Begitu mendengar semua itu terkadang kita menelan mentah2 apa yang kita dengar, naluri prasangka baik kita hilang sekejab, dan kita ikut terperangkap dengan pikiran kita sendiri yang sudah terpengaruh, dan kadang kita tanpa sengaja ikut menyampaikan hal serupa kepada teman kita yang lain..., padahal apa yang disampaikan itu baru “KATANYA”. Kalaulah itu benar adanya yah cukuplah kita saja yang tau, tapi kalau sebaliknya?.. Astaghfirullah betapa kita sudah jahat sekali dengan saudara/i kita si A itu. Kita lupa setiap orang mampu berubah, bisa jadi semua hal buruk yang kita dengar tentang si A itu, sudah tidak bersemayam lagi didiri si A, mungkin saja dia sudah menjadi pribadi yang jauuuuuh sekali lebih baik dari sebelumnya, bahkan bisa saja seseorang itu lebih baik dari kita sendiri. Maka berhati2lah dalam menilai seseorang.
Kalau kita melihat kembali kisah hidup Alm. Ust Jeffri Al Bukhori, siapa menyangka seorang ustadz yang telah banyak menginspirasi kalangan muda, tausiyah2nya yang mengajak kebaikan dan kebenaran , pernah memiliki masa-masa di mana perbuatannya jauh dari baik...
Saya buat post ini karena saya pernah mempunyai pengalaman yang sama, saya pernah punya prasangka buruk pada seseorang, saya benar2 benci pada seseorang tersebut, padahal saya belum mengenalnya, baru dengar yang "KATANYA", Alhamdulillah semua itu tidak berlangsung lama. Saya mencoba mengenalnya, ternyata apa yang saya dengar tentangnya dengan apa yang saya nilai tentang dia sekarang sungguhlah sangat jauh berbeda...dan saya pun tak ragu menyampaikan penilaian saya tersebut kepadanya...dan yang saya dengar juga jauh lebih buruk..dia pun mempunyai penilaian yang sama, bahkan lebih buruk dibanding penilaian saya kepadanya....#OMG 
Yah sejak saat itu, ketika mendengar cerita buruk tentang seseorang, saya tidak mau mempercayainya begitu saja, dan menahan diri untuk tidak keceplosan membicarakannya kepada orang lain...
 
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَافَسُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهَ إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ، الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَهُنَا، التَّقْوَى ههُنَا -يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ- بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ، إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ، وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini.” Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. “Cukuplah seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian akan tetapi ia melihat ke hati-hati dan amalan kalian.” (HR. ِAl-Bukhari no. 6066 dan Muslim no. 6482)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar